SIDOARJO – Sabtu, 13 Juni 2020, SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo mengundang seluruh wali siswa dalam acara Webinar dalam rangka “Silaturahim Syawal & Sosialisasi Tahun Ajaran Baru, New Normal 2020-2021, pertemuan yang dilakukan secara daring menggunakan aplikasi konferensi video (Zoom) ini dibagi menjadi 3 sesi, sesi pertama dibuka pukul 08.00 – 09.00 WIB yang dihadiri wali siswa kelas 1 dan 2, sesi ke-dua pukul 10.00-11.00 WIB untuk wali siswa kelas 3 dan 4, dan sesi terakhir dibuka pukul 12.00-13.00 WIB yang dihadiri wali siswa kelas 5 dan 6.
Di setiap sesi, Ibu Enik Chairul Umah, M.Si., M.Pd. selaku kepala SD Muhida sekaligus pengisi matetri pada webinar kali ini menyampaikan materi presentasi mengenai “Strategi New Normal Muhida” dengan topik bahasan strategi belajar, survey kecenderungan strategi sekolah, sistem sekolah dan sarana prasarana. (materi dapat diunduh pada link ini)
Pada topik pertama, Ibu Enik memaparkan bahwa SD Muhida menawarkan penerapan model pembelajaran yang memadukan online dan offline, ada 4 model pembelajaran yang ditawarkan yaitu Mitra Home Schooling, Online School, Blended School dan Flexible School, dari ke empat model tersebut, masing-masing juga memiliki kelebihan dan kelemahan seperti yang tampak pada bagan dibawah ini.
Dari ke empat model tersebut telah dilakukan survey yang melibatkan wali siswa serta guru untuk memilih metode mana yang sesuai menurut mereka, dan berikut hasil yang didapatkan dari survey tersebut:
Hasilnya, sampling data n 52% dari 1100 responden hingga 12 Juni 2020, pukul 18.01 didapatkan hasil tertinggi sebanyak 36,7% responden cenderung memilih online school.
Menurut SE Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah NO.66 tahun 2020 tentang penyelenggaraan pendidikan sekolah, Tahun ajaran baru akan dimulai pada 13 Juli 2020, namun, dimulainya tahun ajaran baru TIDAK SAMA ARTINYA dengan pembukaan sekolah, memulai tahun ajaran baru bukan berarti dilakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Untuk masa transisi yaitu bulan Juli 2020. SD Muhida menerapkan pembelajaran secara online hingga kondisi Sidoarjo dinyatakan zona hijau.
SD Muhida tidak akan membuka pembelajaran tatap muka di sekolah hingga kondisi sudah ditetapkan benar-benar aman dan kondusif, ketika nanti telah dinyatakan telah benar-benar aman dan kondusif untuk membuka pembelajaran tatap muka, barulah SD Muhida akan membuka sekolah dalam kondisi New Normal, dan tentunya SD Muhida sudah menyiapkan strategi untuk memastikan keamanan kesehatan anak-anak.
Strategi yang telah disiapkan untuk memasuki masa transisi new normal tersebut adalah penerapan Blended Learning dengan penyesuaian sistem pelaksanan. Berikut adalah protab blended learning yang disiapkan SD Muhida:
Dan jika tiba pada waktu itu, SD Muhida juga akan meminta wali siswa untuk membuat surat pernyataan pemberian izin bagi anak untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
SD Muhida juga telah menyiapkan protokol masuk sekolah seperti dibawah ini :
Selain itu, SD Muhida juga telah menyiapkan sarana prasarana untuk melengkapi strategi-strategi yang telah dijabarkan diatas.
Setelah materi selesai disampaikan, Pak Saiful selaku moderator membuka beberapa pertanyaan bagi wali siswa yang ingin bertanya di sesi 1 ini.
Pertanyaan pertama adalah dari ibunda ananda Arjuna : Apakah diperbolehkan izin agar anak saya hanya melakukan pembelajaran online saja tanpa offline?, anak saya ada bawaan asma sehingga saya khawatir bila harus offline, dan apakah jika memilih online saja dapat berpengaruh terhadap absensi anak?.
Ibu enik menjawab : bagi siswa yang memang menginginkan untuk masuk, kami minta surat keterangan izin dari orang tua bahwa anak tersebut diizinkan masuk, bagaimana apabila sebaliknya?, maka tetap kami izinkan karena keselamatan siswa menjadi prioritas utama bagi kami, sehingga tidak perlu khawatir karena tidak akan berpengaruh pada absensi, karena nanti pembelajaran online juga bisa dilaksanakan melalui LMS, pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh bapak/ibu guru nanti bersifat personalisasi yaitu menyesuaikan kondisi dan kebutuhan siswa, tetapi sekolah tetap akan menyediakan blended learning yaitu tatap muka dan daring.
Pertanyaan berikutnya dari Ibunda ananda Amdila Eka : Merasakan banyak tantangan ketika pembelajaran online, diharapkan seluruh wali kelas dapat sama rata intens dan perhatian dalam memandu orang tua dalam membimbing siswa di rumah.
Jawaban dari Ibu Enik : Memang kebanyakan orang tua merasakan hal tersebut karena tiba-tiba saja menjadi guru bagi anak-anaknya, sedangkan kondisi orang tua juga berbeda-beda dalam hal waktu yang dimiliki untuk mendampingi anak, maka dari itu pentingnya kerjasama orang tua dan sekolah tentang bagaimana memanajemen siswa, bila ada wali kelas yang dirasa kurang aktif, itu akan menjadi koreksi dan akan kami adakan perbaikan.
Pak Saiful menambahkan : berkaitan dengan wali kelas yang dirasa kurang aktif, kemungkinan terjadi banyak kendala seperti paketan habis dan sebagainya, tapi Insyaallah, ketika dilakukan pembelajaran berbasis LMS nanti, guru/wali kelas diharuskan ke sekolah dan memenuhi jadwal mengajar daringnya.
Pertanyaan selanjutnya dari Ibunda ananda fadil siswa baru : Seperti apa mekanisme siswa baru SD Muhida dan treatmentnya seperti apa, dan bagaimana SOP pembelajaran Muhida?
Ibu Enik menjawab : Untuk pengenalan LMS dan model pengajaran online, nanti ketika MAKASA VIRTUAL (Masa Perkenalan dan Kasih Sayang) sekolah pada 13-15 Juli, mekanisme dan SOP pembelajaran akan dipandu oleh wali kelas, pertemuan melalui zoom meeting bersama wali kelas masing-masing, akan ada sosialisasi pemanfaatan LMS, begitu juga dengan kelas-kelas lainnya akan dijadwalkan pula sosialisasi pemanfaatan LMS Muhida belajar.
Pada sesi selanjutnya terdapat pertanyaan dari Ibunda Dinar Anandita, kelas 3 hamzah : Mengenai metode belajar daring yang tanpa buku paket, sedangkan pada kondisi anak yang belum bisa secara mandiri belajar secara online, ditakutkan anak tidak bisa serius ketika orang tua tidak dapat mendampingi karena pekerjaan, diharap tetap ada buku paket utk memperkecil kemunghkinan anak main-main saat online.
Ibu Enik menjawab : Dengan LMS yang kami siapkan ini tidak akan memfasilitasi anak untuk dapat bermain-main sendiri waktu pembelajaran dikarenakan proses belajar anak akan dipantau langsung oleh bapak-ibu wali kelas beserta sistem LMS, selain itu, orang tua perlu membangun kepercayaan pada anak untuk bisa belajar mandiri.
Pertanyaan lainnya yaitu dari wali siswa ananda Alvin danies, 3 hamzah : Bagaimana jika siswa tidak diijinkan orang tua ke sekolah pada jadwal yang ditentukan saat blended learning?, dan apakah wali kelas akan tetap atau berganti wali kelas dalam kenaikan kelas? karena apabila wali kelas diganti, anak akan canggung untuk berkomunikasi.
Jawaban dari Ibu Enik : Komunikasi antara wali siswa dan wali kelas menjadi hal penting yang tidak boleh dilewatkan, apabila tidak diijinkan offline,tidak mengapa, bisa dilakukan secara online saja dan wali kelas akan tetap mendampingi, dan nilai juga tidak akan berpengaruh, Karena anak tidak diukur dengan sekedar nilai-nilai, kehadiran bukan prioritas pembelajaran, yang penting bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dimanapun rumah/sekolah. Segalanya akan disesuaikan dari unsur anak,orang tua serta guru.
apakah wali kelas berganti, benar, namun kita mesti memberi kesempatan anak untuk beradaptasi dengan orang yang baru, karena ini suatu tahap pembelajaran yang harus dilalui, kesempatan orang tua untuk mengenalkan dengan sesuatu yang baru pada anak, itulah perlunya pembimbingan manejemen emosi anak.
selain itu ada Bapak Ismail Ridwan wali siswa dari Fadli Iksan Akbar 3 khalid, yang menanyakan: Untuk pembelajaran praktik, diharapkan sekolah mempersiapkann dengan maksimal sehingga anak-anak menerima pembelajaran praktik dengan semestinya, dan ketika di kelas, diharap jarak bangku dioptimalkan supaya aman dan tidak berdekatan. protokol ank2 patuh dan disiplin, krn anak sulit diatur.
Jawaban dari Ibu Enik : 1 kelas hanya akan diisi 15 anak, dan anak tidak boleh berpindah meja pada pertemuan selanjutnya, setelah kegiatan pembelajaran selesai akan selalu dilakukan sterilisasi goleh gugus covid muhida, lingkungan sekolah disemprot disinfektan, dan model Blended learning akan selalu kami evaluasi, dan dengan efaluasi itu memungkinkan perubahan jadwal masuk pembelajaran, jam belajar tatap muka hanya akan berlangsung 4 jam, disebabkan umur masker hanyalah efektif untuk 4 jam, serta anak masih harus beradaptasi. Jadwal tatap muka tiap anak akan disampaikan oleh wali kelas masing-masing.
Itulah beberapa materi dan sesi tanya jawab pada acara webinar kali ini, Alhamdulillah webinar ini berlangsung dengan lancar dan interaktif, semoga dengan diadakannya acara webinar ini dapat terjalin komunikasi dan pengertian antara wali siswa dan sekolah.
SD Muhida akan selalu mengikhtiarkan yang terbaik demi terpenuhinya pendidikan bagi ananda semuanya walau dalam kondisi apapun, dan dalam strategi apapun yang kami miliki, kami akan selalu megutamakan kesehatan dan keselamatan anak diatas segalanya. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.
SD Muhida – The Wellbeing School